DEBBIE SUMUAL-PATLIS
Debbie Sumual-Patlis adalah jurnalis di Voice of America di Washington DC sejak tahun 2006. Karir jurnalisnya diawali menjadi penulis naskah di Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) dari tahun 1996-2000. Debby kemudian menjadi editor di majalah Her World Indonesia di tahun 2000-2004.
Saat mengandung, Debbie yang lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Indonesia, bekerja di sebuah LSM bernama Mercy Corps tepat setelah terjadinya bencana tsunami tahun 2004 di Aceh. Salah satu tugas terpenting Debbie adalah mengorganisir, mengumpulkan, dan mengedit 20 cerita yang ditulis oleh anak-anak Aceh yang berusia antara 8 sampai 15 tahun, yang selamat dari tragedi tsunami. Buku berjudul "Kiamat Sudah Lewat" ini adalah sebuah cara yang luar biasa bagi anak-anak tersebut untuk menyalurkan penderitaan, kesedihan, dan keputusasaan mereka dengan cara menulis.
Ternyata pepatah “you can take the girl out of Indonesia, but you cannot take Indonesia out of the girl”, benar adanya. Sebagai seorang perempuan Indonesia yang menikah dengan suami berkebangsaan Amerika dan tinggal di luar negeri, Debbie sadar akan beratnya tugas membesarkan anak agar ia bisa menghargai dan memeluk dua kehidupan dunia yang berbeda. Ibu dari Benjamin Baladewa Patlis, yang akrab disapa Ben (6 tahun) ini, sangat bangga ketika ia melihat puteranya membaca buku cerita "Timun Mas" yang merupakan media Debbie mengenalkan cerita Indonesia pada Ben melalui buku cerita anak dwibahasa. Meskipun Ben membaca bagian cerita dalam bahasa Inggris, Debbie yakin secara bertahap ia dapat mengenalkan dunia cerita rakyat Indonesia pada anak semata wayangnya.
Saat mengandung, Debbie yang lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Indonesia, bekerja di sebuah LSM bernama Mercy Corps tepat setelah terjadinya bencana tsunami tahun 2004 di Aceh. Salah satu tugas terpenting Debbie adalah mengorganisir, mengumpulkan, dan mengedit 20 cerita yang ditulis oleh anak-anak Aceh yang berusia antara 8 sampai 15 tahun, yang selamat dari tragedi tsunami. Buku berjudul "Kiamat Sudah Lewat" ini adalah sebuah cara yang luar biasa bagi anak-anak tersebut untuk menyalurkan penderitaan, kesedihan, dan keputusasaan mereka dengan cara menulis.
Ternyata pepatah “you can take the girl out of Indonesia, but you cannot take Indonesia out of the girl”, benar adanya. Sebagai seorang perempuan Indonesia yang menikah dengan suami berkebangsaan Amerika dan tinggal di luar negeri, Debbie sadar akan beratnya tugas membesarkan anak agar ia bisa menghargai dan memeluk dua kehidupan dunia yang berbeda. Ibu dari Benjamin Baladewa Patlis, yang akrab disapa Ben (6 tahun) ini, sangat bangga ketika ia melihat puteranya membaca buku cerita "Timun Mas" yang merupakan media Debbie mengenalkan cerita Indonesia pada Ben melalui buku cerita anak dwibahasa. Meskipun Ben membaca bagian cerita dalam bahasa Inggris, Debbie yakin secara bertahap ia dapat mengenalkan dunia cerita rakyat Indonesia pada anak semata wayangnya.