IFA MISBACH
Ifa H. Misbach adalah dosen psikologi di Universitas Pendidikan Indonesia. Ifa memperoleh gelar psikolog dari Universitas Padjadjaran. Pada tahun 2013, Ifa menyelesaikan master di bidang Educational Psychology di University of Connecticut, Amerika Serikat, melalui program beasiswa PRESTASI-USAID.
Kecintaan akan humaniora, seni, filsafat dan budaya, membuat Ifa aktif mengembangkan desain pendidikan karakter yang berbasis pada kearifan lokal melalui permainan tradisional dan cerita moral rakyat. Pada tahun 2007, Ifa dan kolega psikolognya mempublikasikan penelitian berskala nasional mengenai identifikasi nilai-nilai kearifan lokal dalam 17 permainan tradisional etnis Sunda, yang melibatkan kajian komprehensif dari para pemuka agama Islam, Katolik, Protestan, Hindu dan Budha.
Pada tahun 2012, Ifa mengembangkan alat tes untuk mengukur karakter dan dilema moral bagi siswa dan guru, yang pertama di Indonesia. Ifa juga terus aktif mengembangkan desain pendidikan perdamaian untuk wilayah-wilayah rawan konflik melalui permainan tradisional anak. Ifa juga mengembangkan desain pendidikan berbasis alam untuk anak-anak nelayan suku Banten di Jawa Barat dan anak-anak perahu suku Bajo di perairan Sulawesi.
Untuk memajukan sistem pendidikan di Indonesia, Ifa bersama para koleganya dari Pittsburgh and Michigan State University tergabung dalam Ikatan Ilmuwan Internasional Indonesia (I4), terus mengembangkan web hasil penelitian pendidikan Indonesia dalam skala nasional.
Dosen muda yang dikenal enerjik ini juga dikenal terampil menulis. Artikel pertama yang dipublikasikan Ifa adalah "Pemudik-Pahlawan Ekonomi" (harian surat kabar Pikiran Rakyat, 2003). Pemikirannya terhadap dunia pendidikan, psikologi, dan humaniora dapat dijumpai di www.kompasiana.com/ifa_misbach, dengan publikasi artikel: “Pengabaian Pendidikan Karakter: Menunggu Runtuhnya Peradaban Bangsa”(2012), “Oh…pak Nuh!” (2012), "Mengapa Bangsa Kita Masih Bermental Budak" (2012), “Papermoon dan Nyawa yang Tak Mampu Bicara” (2012). Buku best seller Ifa di Indonesia adalah “Dahsyatnya Sidik Jari–Menguak Bakat dan Potensi melalui Fingerprint Analysis” (2010).
Kecintaan akan humaniora, seni, filsafat dan budaya, membuat Ifa aktif mengembangkan desain pendidikan karakter yang berbasis pada kearifan lokal melalui permainan tradisional dan cerita moral rakyat. Pada tahun 2007, Ifa dan kolega psikolognya mempublikasikan penelitian berskala nasional mengenai identifikasi nilai-nilai kearifan lokal dalam 17 permainan tradisional etnis Sunda, yang melibatkan kajian komprehensif dari para pemuka agama Islam, Katolik, Protestan, Hindu dan Budha.
Pada tahun 2012, Ifa mengembangkan alat tes untuk mengukur karakter dan dilema moral bagi siswa dan guru, yang pertama di Indonesia. Ifa juga terus aktif mengembangkan desain pendidikan perdamaian untuk wilayah-wilayah rawan konflik melalui permainan tradisional anak. Ifa juga mengembangkan desain pendidikan berbasis alam untuk anak-anak nelayan suku Banten di Jawa Barat dan anak-anak perahu suku Bajo di perairan Sulawesi.
Untuk memajukan sistem pendidikan di Indonesia, Ifa bersama para koleganya dari Pittsburgh and Michigan State University tergabung dalam Ikatan Ilmuwan Internasional Indonesia (I4), terus mengembangkan web hasil penelitian pendidikan Indonesia dalam skala nasional.
Dosen muda yang dikenal enerjik ini juga dikenal terampil menulis. Artikel pertama yang dipublikasikan Ifa adalah "Pemudik-Pahlawan Ekonomi" (harian surat kabar Pikiran Rakyat, 2003). Pemikirannya terhadap dunia pendidikan, psikologi, dan humaniora dapat dijumpai di www.kompasiana.com/ifa_misbach, dengan publikasi artikel: “Pengabaian Pendidikan Karakter: Menunggu Runtuhnya Peradaban Bangsa”(2012), “Oh…pak Nuh!” (2012), "Mengapa Bangsa Kita Masih Bermental Budak" (2012), “Papermoon dan Nyawa yang Tak Mampu Bicara” (2012). Buku best seller Ifa di Indonesia adalah “Dahsyatnya Sidik Jari–Menguak Bakat dan Potensi melalui Fingerprint Analysis” (2010).