Mantan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati yang saat ini menjabat sebagai salah satu petinggi di organisasi Bank Dunia (World Bank) baru-baru ini melakukan kunjungan ke Indonesia dan langsung diterima oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun yang menarik perhatian penulis dari kegiatan tersebut, sebagaimana dikabarkan oleh media massa, kedua orang berpengaruh tersebut menggunakan bahasa Inggris dalam berkomunikasi. Sontak logika saya berbicara, ada apa ini sehingga pertemuan dua tokoh yang sama-sama orang Indonesia “tulen”, bertemu di negara Indonesia, tapi bahasa yang digunakan bukan bahasa Indonesia.
PENGABAIAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA, Ifa Misbach, Kompas
Perjalanan melakukan penelitian sistem pendidikan moral di Indonesia, menghasilkan banyak penemuan menarik yang mengindikasikan terabaikannya pendidikan karakter di negeri ini. Hal ini memberi dampak pada generasi muda di bawah usia 20 tahun yang banyak mengalami krisis menteladani karakter positif dari para role model di negeri ini. Sejauh ini, banyak pihak berharap pada dunia pendidikan untuk mengubah tatanan moral yang sudah porak poranda oleh perilaku korupsi yang sudah menggurita di semua tatanan kehidupan. Di sisi lain, dunia pendidikan sendiri tercederai oleh banyak kasus penyimpangan moral yang sudah lama meninggalkan pendidikan budi pekerti sebagai landasan karakter moral di dalam membangun peradaban kemanusiaan.
+ More...
+ More...
PAPERMOON & NYAWA YANG TAK MAMPU BICARA, Ifa Misbach, Kompas
Pertama kali mendengar kata Papermoon saya sama sekali tidak bisa menebak itu apa. Kemudian belakangan saya diberi tahu sahabat saya bahwa Papermoon adalah teater panggung boneka yang berasal dari Jogjakarta.
Yang membanggakan teater boneka Papermoon sudah melanglang keliling dunia seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Korea Selatan, dan Jepang. Dan bulan ini mereka sedang keliling di sejumlah kota di Amerika Serikat dan menutup perjalanan mereka di kota New York di gedung Asian Society. Kesempatan untuk melihat lansung seperti apa kiprah para seniman muda Jogjakarta ini tak disia-siakan orang Indonesia yang tinggal di New York tanggal 1 Oktober. Rasanya selalu bangga bila mendengar kiprah anak bangsa dihargai dengan apresiasi yang tinggi oleh lembaga dan masyarakat internasional namun ironisnya di negeri sendiri masih harus mendapat kecaman dan protes oleh sejumlah kelompok-kelompok tertentu dengan isu politik. Terakhir saya dengar mereka didemo di Taman Ismail Marzuki Jakarta ketika akan pentas.
+ More...
Yang membanggakan teater boneka Papermoon sudah melanglang keliling dunia seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Korea Selatan, dan Jepang. Dan bulan ini mereka sedang keliling di sejumlah kota di Amerika Serikat dan menutup perjalanan mereka di kota New York di gedung Asian Society. Kesempatan untuk melihat lansung seperti apa kiprah para seniman muda Jogjakarta ini tak disia-siakan orang Indonesia yang tinggal di New York tanggal 1 Oktober. Rasanya selalu bangga bila mendengar kiprah anak bangsa dihargai dengan apresiasi yang tinggi oleh lembaga dan masyarakat internasional namun ironisnya di negeri sendiri masih harus mendapat kecaman dan protes oleh sejumlah kelompok-kelompok tertentu dengan isu politik. Terakhir saya dengar mereka didemo di Taman Ismail Marzuki Jakarta ketika akan pentas.
+ More...
BAHASA INDONESIA KIAN MERANA, Media Indonesia
TUBUH mungil Ryufath Alief Adhyaksa bergerak lincah keluar dari kolam renang yang padat orang di Club Taman Sari Perumahan Pesona Bali, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten. Ia bergegas menghampiri ibunya, Sri Utami Dewi atau akrab dipanggil Uta, dan ayahnya, Marcel Pryadarshi, di pinggir kolam.
"Mom, can I go take a shower now?" tanya Ryu yang menginjak kelas III sekolah dasar itu kepada ibunya, yang disambut Uta dengan senyum dan anggukan lalu menjawab singkat, "Of course, go with daddy okay." Marcel pun beranjak sambil menggenggam tangan mungil Ryu. "Okay after shower we pick your sister at home and take a lunch outside," ujarnya.
+ More...
"Mom, can I go take a shower now?" tanya Ryu yang menginjak kelas III sekolah dasar itu kepada ibunya, yang disambut Uta dengan senyum dan anggukan lalu menjawab singkat, "Of course, go with daddy okay." Marcel pun beranjak sambil menggenggam tangan mungil Ryu. "Okay after shower we pick your sister at home and take a lunch outside," ujarnya.
+ More...
THE BENEFITS OF BILINGUALISM, NY Times
SPEAKING two languages rather than just one has obvious practical benefits in an increasingly globalized world. But in recent years, scientists have begun to show that the advantages of bilingualism are even more fundamental than being able to converse with a wider range of people. Being bilingual, it turns out, makes you smarter. It can have a profound effect on your brain, improving cognitive skills not related to language and even shielding against dementia in old age.
+ More...
+ More...